Animated Fire

Saturday 18 April 2015

HATI

       Manusia sebagai mahluk yang diberi akal, fikiran dan hati. Akal manusia yang sehat akan selalu berfikir untuk mendapatkan kesuksesan baik yang bersifat Duniawi maupun Ukhrowi, sedangkan fikiran berperan sebagai wazan (penimbang) dalam memilih jalan yang akan ditempuh untuk mencapai kesuksesan (jalan yang dianjurkan menurut agama ataukah jalan yang terlarang), sementara hati sebagai pondasi dalam menggerakkan akal dan fikiran, karena bekerjanya akal dan fikiran berdasarkan dari hati, jika hatinya bersih maka akan tercipta akal fikiran yang sehat dan melahirkan budi pekerti yang luhur, Islam menyebutnya sebagai akhlakul mahmudah, namun sebaliknya, hati yang kotor akan melahirkan akal dan fikiran yang buruk dan membuahkan prilaku tercela yang mana dalam Islam disebut sebagai akhlakul madzmumah.
        Al-Qardlawi menyatakan bahwa akal dan hati dianggap sebagai wahana terpenting yang dapat membantu manusia menciptakan peradaban dibumi dan melaksanakan tugas kekhalifahan sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah SWT. Kata kunci dari perkataaan Qardlawi tersebut adalah akal dan hati. Gabungannya bermuara kepada ilmu pengetahuan dan sains, baik dari segi ontologi, epistimologi maupun aksiologinya. Ontologi berkaitan dengan kajian tentang apa yang menjadi objek ilmu pengetahuan dan sains. Epistimologi berkaitan dengan kajian tentang tata cara memperoleh ilmu pengetahuan dan sains itu. Dan aksiologi berkaitan dengan perihal penerapan keduanya dalam bentuk kehidupan manusia yang nyata.
Nabi bersabda dalam hadits Ibnu Mas’ud:
أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
“Ketahuilah, sesungguhnya di dalam hati ada segumpal daging yang kalau dia baik maka akan baik pula seluruh anggota tubuh, dan kalau dia rusak maka akan rusak pula seluruh anggota tubuh, ketahuilah di adalah hati.” (Muttafaqun alaih)
Ibnu Rajab Al-Hanbali berkata, “Dalam hadits ini ada isyarat yang menunjukkan bahwa baiknya gerakan anggota tubuh seorang hamba, dia meninggalkan semua yang diharamkan dan menjauhi semua syubhat, sesuai dengan baiknya gerakan hatinya.” (Jami’ Al-Ulum Wa Al-Hikam: 1/210) 

No comments:

Post a Comment